GEMUK..!! Adakah kata sederhana tapi sangat ditakuti oleh para kaum wanita. Tapi tak jarang juga banyak orang yang mend...

Astaga, Ternyata Kegemukan Itu...

/
0 Comments


GEMUK..!!

Adakah kata sederhana tapi sangat ditakuti oleh para kaum wanita. Tapi tak jarang juga banyak orang yang mendambakan menjadi gemuk.

Tapi tidak mengapa. Wanita hanya mendambakan bentuk tubuh yang ideal. Yah, ideal mungkin bagi mereka tanpa kelebihan lemak, yang dalam bahasa pasaran berarti : "Gemuk".

Kenapa Takut Gemuk?

Selain berdampak buruk pada penampilan bagi kaum wanita, ternyata ada banyak hal lain kenapa kita harus menghindari kegemukan. Mau tahu alasannya?

1. Tubuh ber-resiko besar karena perut buncit.

Seperti yang dilansir oleh boldsky.com, perut yang buncit itu bersiko terhadap beberapa penyakit seperti :
  • Penyakit Jantung. 
  • Diabetes. 
  • Kanker Payudara. 
  • Bedah kandung empedu. 
  • Kolesterol. 
  • Tekanan Darah Tinggi. 
  • Stroke. 
  • Buruk bagi punggung. 
2. Tubuh yang mengalami kegemukan ternyata bisa menyebabkan Diabetes dan Autoimun.

Menurut fitnessmagazine.com, selain penyakit kanker dan jantung, obesitas mampu menyebabkan penyakit kelebihan lemak dalam organ hati dan gangguan tidur sleep apnea. Selain itu, obesitas bisa menimbulkan penyakit autoimun, yaitu penyakit di mana imun (kekebalan tubuh) menyerang tubuh Anda sendiri.

Efek lain obesitas adalah mengganggu kenyamanan tidur. Berat lemak yang menghimpit sistem pernapasan, sangat mungkin membuat Anda sesak. Berat ekstra yang menghalangi saluran napas juga bia membuat Anda mengalami sleep apnea, yaitu pernapasan terhenti tiba-tiba sementara saat tidur.

3. Menurut Ilmuwan, Orang yang Kegemukan Boros Umur Hingga 4 Tahun.

Hasil penelitian yang dilakukan City University of New York menunjukkan bahwa obesitas terkait dengan setidaknya 20 persen risiko kematian. Peningkatan jumlah orang-orang yang bertubuh gemuk harus menjadi perhatian, karena hal ini bisa menurunkan harapan hidup seseorang.

"Sudah saatnya obesitas menjadi penyakit medis, karena obesitas sama seperti penyakit kronis lainnya, sebab dapat menyebabkan kematian dini," ujar Dr Suzanne Steinbaum, seorang ahli jantung preventif di Lenox Hill Hospital, New York City.

Sebab-Sebab Tubuh Gemuk

Oke, mari kita bahas apa-apa saja hal dan penyebab kenapa tubuh kamu bisa membengkak.

1. Stress

Apa sih alasannya kok bisa-bisanya tubuh menjadi gemuk gara-gara stress?
  • Metabolisme Menjadi Lambat Akibat Stress.
  • Stress Mengakibatkan Salah 'Scan' Rasa Lapar Pada Tubuh.
  • Suka Makan Makanan Ringan (Ngemil).
  • Kadar Gula Darah dalam Darah Meningkat.
  • Terjadi Penimbunan Lemakdi Perut.
Nah udah tau kan kenapa kamu-kamu ga boleh stress? Banyak tuh efek negatif nya.. Kalo bisa, banyak-banyak hindari stress. Kalo udah terlanjur stress, cari hiburan yang nyaman dan aman menurut selera kamu pribadi.

2. Kurang Tidur.

Ada beberapa hal yang membuat kurangnya waktu tidur berhubungan erat dengan pertambahan berat badan, yaitu:
  • Saat Anda kurang tidur,terjadi peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan.
  • Tidur larut malam membuat Anda berpeluang lebih besar untuk mengonsumsi makanan ringan di malam hari sehingga menambah timbunan kalori di dalam tubuh.
  • Kurang tidur membuat Anda cenderung memilih sembarang makanan seperti goreng-gorengan daripada cemilan sehat seperti buah.
3. Konsumsi Jenis Obat-obatan Tertentu.

Ternyata mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan pertambahan berat badan, seperti:
  • Antidepresan: depresi menjadi salah satu penyebab pertambahan berat badan karena penderitanya lebih memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di rumah. Namun sayangnya, obat-obatan untuk menangani depresi dapat menyebabkan berat tubuh meningkat juga. Tapi ada juga sebagian penderita yang nafsu makannya kembali karena suasana hatinya telah lebih baik dan bukan karena efek samping antidepresan.
  • Steroid: kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan dapat menjadi efek samping dari obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti prednisolon. Orang yang mengonsumsi steroid juga dapat mengalami perubahan pada bagian tubuh tertentu yang menyimpan lemak seperti pada perut dan wajah.
  • Obat-obatan lain: obat-obatan lain juga dapat menyebabkan pertambahan bobot tubuh, misalnya obat untuk menangani penyakit migrain, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kejang-kejang. Begitu pula dengan obat-obatan antipsikotik yang biasa digunakan untuk menangani gangguan bipolar dan skizofrenia.
4. Sedang Mengidap Penyakit Tertentu.

Beberapa penyakit berikut ini dapat memicu perubahan hormon yang dapat menjadi penyebab kegemukan, antara lain:
  • Hipotiroidisme: adalah kondisi saat tubuh tidak memproduksi hormon tiroid secara mencukupi. 
  • Sindrom Cushing: terjadi ketika kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon stres, seperti kortisol, atau pada orang yang mengonsumsi steroid untuk pengobatan penyakit lupus, artritis, atau asma. 
  • Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK): wanita pengidap sindrom ini umumnya memiliki banyak kista kecil dalam organ reproduksinya. Wanita dalam kondisi ini memiliki resistensi terhadap hormon yang berperan mengontrol kadar gula darah (insulin) sehingga menyebabkan pertambahan berat badan yang umumnya berpusat di bagian perut.
5. Terlalu Melek Teknologi dan Gaya Hidup.

Gaya hidup dengan segala kemudahan seperti akses internet ke hampir segala tempat dapat membuat orang lebih lama duduk di depan layar dibandingkan sebelumnya. Kebiasaan duduk dalam waktu lama ini kerap dipadukan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan ringan berkalori tinggi sehingga menyebabkan pertambahan berat badan.

6. Karena Baru Berhenti dari Konsumsi Rokok

Menghirup asap rokok membuat detak jantung Anda meningkat 10-20 kali lebih banyak dalam satu menit sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori saat merokok. Ketika seseorang berhenti merokok, nafsu makan akan bertambah tapi efek ini akan hilang dalam beberapa minggu. Manfaat berhenti merokok akan jauh lebih besar daripada terus merokok karena takut gemuk.

7. Diet yang Tidak Teratur (Sembarangan)

Diet yang ekstrim dengan tujuan menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu yang singkat merupakan cara yang tidak efektif. Cara ini tidak melatih tubuh untuk membakar kalori berjumlah banyak dalam jangka panjang. Akibatnya,makanan yang Anda konsumsi tidak akan terbakar sepenuhnya dan dampaknya berat tubuh justru kembali naik dengan cepat.

8. Mengurangi Risiko Pertambahan Berat Badan

Meski lebih sulit dideteksi, faktor-faktor penyebab kegemukan tetap dapat dikelola dengan cara-cara sebagai berikut:
  • Pola tidur yang baik. Biasakan memiliki jam tidur dengan cukup, serta mulai tidur dan bangun di jam yang sama tiap hari. Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan aktivitas seksual.
  • Tanyakan kepada dokter sebelum berhenti mengonsumsi obat tertentu. Jika Anda sudah mengalami pertambahan berat badan karena konsumsi obat, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum memutuskan untuk menghentikan pemakaian. 
  • Bergerak aktif. Baik karena konsumsi obat atau karena keadaan kesehatan, peningkatan berat badan umumnya disebabkan oleh menurunnya kondisi metabolisme tubuh. Dengan olahraga secara teratur, suasana hati seseorang akan lebih baik sehingga jauh dari stres berlebihan dan depresi.
  • Memahami penumpukan cairan akibat konsumsi obat. Pertambahan bobot karena kondisi ini tidak bersifat permanen dan dapat segera hilang pasca masa konsumsi obat. Pada masa-masa tersebut, Anda disarankan untuk menerapkan pola makan berkadar garam rendah. Contoh obat yang bisa meningkatkan kandungan cairan tubuh adalah pil KB.

Nah, sekarang setelah dipaparkan panjang lebar tentang proses kegemukan dan cara-cara untuk mengatasinya, kamu-kamu seharusnya jadi lebih takut tuh banyak-banyak mengkomsumsi makanan yang ga sehat. Atau udah mulai harus rajin jagain kesehatan kamu sendiri.



You may also like

No comments:

Popular Posts

Powered by Blogger.

Astaga Naga...!!